Bunda Lebih Baik Mana, Beri Uang Saku Anak Bulanan atau Harian ? – Salah satu permintaan anak ketika sudah memasuki usia sekolah adalah meminta uang jajan. Uang jajan merupakan salah satu hal yang paling ditunggu – tunggu oleh anak , berapa ya Bunda akan memberikan aku uang jajan harini ??
Besar kecilnya uang jajan tergantung dari masing-masing orang tua , yang jelas Bunda harus bisa mengajarkan kepada anak sejak dini bagaimana caranya bisa memngelola uang secara sederhana.
Tidak perlu takut berlebihan jika memberikan anak uang jajan, seperti takut anak jajan sembarangan, dsb. Mempercayakan uang jajan kepada anak memiliki efek posisitf yang sangat baik salah satunya untuk mengajarkan anak cara menata dan mengelola uang sejak dini.
Seperti yang pernah di sampaikan oleh Godo Tjahjono, RFC, Penasihat International Association of Registered Finansial Counsultan Indonesia Chapter dalam bukunya yang berjudul Serba-Serbi Anak : ” Untuk mengajarkan kepada anak tentang cara mengelola uang bisa dilakukan sejak dini , yaitu sejak masuk sekolah dasar dengan cara memberikan uang jajan kepadanya ”
Beliau menyarankan untuk pemberian uang jajan bisa dilakukan secara bertahap yaitu ketika usia SD diberikan uang jajan harian, Masuk SMP diberikan secara mingguan, sedangkan masuk SMA diberikan secara Bulanan.
Beda orang tua pasti berbeda-beda cara nya. Kalau Bunda pilih yang mana ? .. Aktris Mona Ratuliu pernah menuturkan di awak media mengenai pemberian uang jajan, dia menerapkan uang jajan bulanan untuk anak-anaknya.
“Misal anaku beli bakmi harga Rp20 ribu, jika dia sekolah selama 20 hari, berarti kan harus ada Rp40 ribu, belum nanti minum kurang lebih Rp100 ribu selama sebulan. Jadi kan total kurang lebih Rp500 ribu. Tapi aku sengaja hanya kasih Rp350 ribu,” ucap Mona saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu, 20 September 2017.
Menurut Mona Ratuliu, hal ini bisa melatih sang anak belajar cara menata dan mengelola uang secara sederhana. Karena uang jajan nya sedikit , otomatis mereka akan mencari cara agar kebutuhan untuk jajan selama satu bulan dapat tercukupi, walaupun dengan uang jajan yang pas-pasan.
Menurut Mona “Jadi kadang bawa bekal, kadang beli makanan dan bawa minum, kadang sebaliknya. Jadi memang sengaja juga biar dia mengajukan (untuk ditambah), tapi sampai sekarang enggak,” kata Mona.
Sedangkan menurut Faradita Khrisnanda, Content Development dari WeCan Psychology Consultant, ” Dalam memberikan uang jajan tidak ada aturan baku apakah harian atau bulanan. Semuanya tergantung pada kesepakatan orang tua dan sistem pendidikan anak yang dibangun dalam keluarga.
Dita menambahkan “Dalam sebuah keluarga pasti memiliki aturan nya sendiri , namun pada umumnya untuk uang jajan bulanan biasanya diberikan kepada anak yang sudah masuk SMP keatas ”
Menurut Ahli parenting Rani Razak Noe’man memberikan tips bagi orangtua supaya dewasa nanti anak-anak pintar mengelola keuangannya harus dimulai sejak dini :
1.Biasakan anak menunggu. Ketika meminta sesuatu, jangan langsung diberi.
2.Bicarakan dengan anak, apakah yang ingin dibelinya itu penting atau tidak.
3.Sediakan jajanan yang sehat di rumah, jadi anak tak perlu jajan di luar.
4.Ajarkan anak merencanakan keuangannya untuk masa depan, ini penting agar anak bisa merencanakan masa depannya sendiri.
5.Pahamkan kepada anak-anak bahwa uang itu harus selalu dibagi menjadi seperti ini : Uang saku memiliki komponen uang untuk dibelanjakan (uang jajan), uang untuk ditabung dan uang untuk didermakan.
Bagaimana Bunda sudah dapat gambaran kan , mau pilih kasih uang jajan harian atau bulanan ? .. Apapun pilihan Bunda yang pasti itu adalah yang terbaik untuk anak kita dan masa depanya. Semoga artikel ini bermanfaat ya .