Pendidikan saat ini sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi setiap orang, khususnya untuk masyarakat di Indonesia. Setiap orang berlomba-lomba untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi putra-putrinya. Bahkan, banyak orangtua yang merasa belum puas dan cukup jika hanya menyekolahkan anaknya.
Berbagai macam pelajaran tambahan kemudian diberikan melalui lembaga bimbingan belajar di luar sekolah. Tujuannya agar Anak semakin paham terhadap pelajaran yang diajarkan di sekolah, orangtua juga ingin buah hatinya memiliki kompetensi tambahan.
Pantas saja, sejak dulu hingga sekarang, Lembaga Bimbingan Belajar seakan tidak pernah punah, malahan perkembangannya cenderung terus bertambah jumlahnya dengan merek dan konsep pelajaran yang lebih variatif sesuai dengan perkembangan zaman.
Bisnisnya pun semakin berkembang luas dengan potensi pasar yang terus terbuka. Permintaan terhadap hadirnya lembaga pendidikan ini pun bukan hanya dari kota-kota besar saja, tapi sudah masuk ke daerah tingkat dua.
Karena keterbatasan untuk menjangkau setiap sudut daerah, akhirnya banyak pengelola bimbel yang mencoba menawarkan konsep kemitraan. Bekerja sama dengan orang-orang yang berada di daerah, akhirnya bisnis ini bisa terus melebarkan sayapnya.
Skema kemitraan yang muncul pun beragam, mulai dari nilai investasi hingga format kerja sama yang dijalin antara pengelola pusat dan mitra. Mulai dari konsep jual beli modul pembelajaran bernilai jutaan hingga paket manajemen komplet senilai puluhan juta.
Jika tertarik untuk mempelajari konsep kemitraan bisnis bimbingan belajar, Anda bisa mencermati beberapa tawaran kerja sama yang ditawarkan oleh Bimbel Tiki Taka. Anda bisa melihat langsung di halaman Kemitraan Bimbel Tiki Taka. Hanya dengan harga mulai dari 35 juta, Anda bisa punya usaha bimbel sendiri.