Ketika anak sudah memasuki usia 3 tahun, kemampuanya berinteraksi dengan Ayah Bunda menjadi meningkat. Tentu ini menjadi hal yang menyenangkan , namun juga cukup memusingkan, karena di usia 3 tahun keatas anak sudah bisa memilih sesuatu yang dia sukai maupun tidak di sukainya, seperti dalam memilih mainan, pakaian yang ingin dia gunakan, makanan, bahkan sampai ke perkataan yang Bunda sampaikan kepadanya.
Untuk itu Bunda harus memahami dan memiliki banyak cara agar suasana rumah tetap menjadi menyenangkan . Karena bisa saja si kecil akan dengan mudah menolak , atau berpura – pura tidak mau mengikuti perkataan Bunda jika tidak sesuai dengan keinginanya.
Misal , ini contoh yang sering terjadi : ketika hari sudah mulai malam Bunda meinta si kecil untuk berhenti bermain, merapikan mainanya dan bersiap tidur. Jika Bunda membayangkan si kecil akan dengan mudah menuruti perkataan Bunda, ternyata hal ini jarang sekali terjadi. Justru sebaliknya, si kecil yang sudah masuk usia 3 tahun keatas justru akan menolak, menangis , atau berlari sambil membawa mainanya. Akhirnya Bunda dengan segala cara membujuknya , dan semakin dipaksa akan semakin keras dia menangis dan menolak ajakan Bunda untuk tidur.
Kenapa bisa terjadi hal seperti ini ? Ternyata ada beberapa kesalahan yang mungkin Bunda tidak sadari, terutama kesalahan pada pemilihan kata – kata yang membuat ikatan antara Bunda dan anak, yaitu bagaimana Bunda mulai membangun ikatan dengan memilih kata – kata ketika ingin mengajaknya tidur , dan akhirnya terjadi penolakan.
Untuk itu Seperti yang dijelaskan dalam situs kidsactivitiesblog.com, berikut ini 5 kata yang dapat membantu Bunda dalam membangun ikatan dan membuat si kecil mau mendengarkan perkataan Bunda :
Contoh:
Ketika anak lebih memilih bermain dari pada tidur.
Yang harus Bunda lakukan:
Dekati dia dan katakan “Kalau kamu mau bermain sepanjang malam kamu bisa, tapi nanti kamu tidak akan punya waktu untuk tidur”
Ketika Bunda mendekatinya, akan terjalin ikatan yang membuat Bunda dan si kecil saling mengerti. Ia akan tahu konsekuensi yang ia dapatkan jika memilih terus bermain sepanjang malam. Dengan mengatakan “Kamu berharap kamu bisa……..” membuat si kecil mau mendengarkan Bunda melalui pemahaman dan alasan yang Bunda berikan.
Contoh:
Ketika anak tidak mau pergi ke sekolah.
Yang harus Bunda lakukan:
Berusahalah untuk memberikan empati pada hal yang diinginkan si kecil dengan mengatakan “Mama tahu ini berat untuk kamu. Kamu tidak ingin pergi sekolah karena sedang ingin bersama Mama seharian. Menyebalkan ya kalau ada hal yang tidak sesuai keinginanmu”.
Mendengar perkataan Bunda, si kecil akan mulai luluh dan memutuskan untuk pergi sekolah meski dengan wajah cemberut. Dengan mengatakan hal itu pula Bunda akan terhindar dari “drama” pagi hari.
Contohnya:
Ketika Bunda memintanya untuk tidur justru si kecil menolak dan menangis
Yang harus Bunda lakukan:
Biarkan ia melakukan hal yang diinginkannya dan katakan “Tidak apa-apa kalau tidak mau tidur, tapi coba tenangkan diri kamu. Kamu boleh melakukan apa yang kamu mau yang asal setelahnya kamu bisa tidur”
Cara ini akan berhasil terutama saat anak selesai tantrum. Bantu si kecil setiap kali ia mencoba mengendalikan dirinya dengan menyuruhnya tarik napas dalam-dalam.
Contoh:
Saat Bunda menjemput si kecil di sekolah dan melihat ekpresi wajahnya sangat berbeda dengan pagi hari, kini ia sudah ceria.
Yang harus Bunda lakukan:
Jangan lantas diam karena mood si kecil sudah kembali membaik, tapi cobalah menambah semangatnya sekolah esok hari dengan katakana, “Nah, kamu bisa atasi ini kan? Tadi pagi kamu cemberut, tidak mau sekolah, tapi sekarang Mama lihat kamu sangat ceria. Mama tahu seberat apapun masalah yang kamu punya kamu pasti bisa menghadapinya.”
Perhatian dan perkatan yang Bunda berikan akan membuat si kecil lebih percaya diri jka suatu hari permasalahan yang sama kembali terulang.
Contoh:
Saat anak menangis dan mengamuk sampai ia memukul-mukul atau bahkan ingin menggit Bunda.
Yang harus Bunda lakukan:
Tarik napas dalam dan tahanlah emosi Bunda. Kondisi ini pasti sangat memicu amarah, namun tangisan si kecil tidak akan berhenti jika Bunda hanya terus berteriak padanya. Coba katakan ”Kamu tidak boleh begini. Walaupun kamu marah kamu tidak boleh memukul Mama. Pergilah ke kamar, kamu boleh pukul bantal sampai kesalmu hilang”.
Mengajarkan pengendalian diri pada anak adalah hal yang membutuhkan konsistensi , kesabaran dan banyak latihan. Kemampuan ini sangat baik untuk anak ketika emosinya meluap. Selain itu hal ini juga sangat baik untuk Bunda dalam menyikapi perilaku si kecil.
Apapun yang terjadi perhatian dan kasih sayang Bunda adalah segalanya bagi si kecil. Semoga Bunda sukses ya menerapkan tips yang kami berikan ini.
Semoga artikel 5 Cara Ampuh Agar Anak Mau Mendengarkan Perkataan Bunda bermanfaat . Terima kasih