Dengan berkembang nya terus dunia pendidikan di Indonesia.. Banyak bimbingan belajar yang awalnya diperuntukan untuk siswa SMA (terutama untuk yg persiapan masuk PTN) melebar ke siswa SMP bahkan sampai SD.. Tapi sayangnya tidak disadari bahwa sebenarnya siswa SMA atau SMP sangat berbeda kebutuhannya dengan siswa SD bahkan TK.
Dimana siswa SMA adalah siswa yang sudah sangat sadar bahwa mereka butuh belajar untuk mengejar kelulusan UN dan masuk PTN… Sedangkan siswa SD apalagi TK masih usia dimana yang mereka tau adalah bermain.. bermain dan bermain… masih sangat rendah kesadaran mereka tentang kepentingan dan kebutuhan terhadap “belajar”… Perlu adanya kombinasi belajar sambil bermain sehingga mereka tetap termotivasi untuk belajar.
Bimbingan belajar untuk siswa SMA umunya adalah dengan konsep 1 kelas ada 10 – 20 siswa dengan fasilitas kursi lipat + meja Mereka akan diajarkan secara klasikal seperti layaknya di sekolah tp dengan jumlah lebih sedikit daripada kelas disekolah… lebih mirip seperti jam tambahan kelas… Jika hal ini diterapkan untuk siswa SD maka tingkat keberhasilan siswa akan lebih kecil..
Kenapa ??
- Mayoritas siswa SD bermasalah pelajarannya, sebenarnya akar permasalahannya lebih kemasalah psikologi dan mental mereka :• Sudah lelah belajar ( tapi orang tua tanpa disadari terus nge push si anak tanpa melihat kebutuhannya yang lain ).
- Lingkungan yang men”cap” si anak ini “bodoh”, “lalai”, “malas”, dll sehingga terbentuk mental yang negatif pada diri si anak.
- Masalah dengan teman, orang tua dan lingkungan. Dimana pada usia dini spt ini mereka belum punya kemampuan mental yang cukup untuk menghadapi permasalahan tanpa menggangu pelajarannya.
- Kurang perhatian dari rumah dan lingkungannya… Karena pada usia “dini” mereka adalah manusia yang butuh perhatian jauh lebih banyak dibandingkan manusia dewasa
- Dll..
- Beberapa siswa SD yang ikut les adalah karena mereka tertinggal pelajaran
- Kadang mereka sudah merasa bosan dengan ruang kelas yang formal (meja + kursi) spt disekolah .Sehingga belajar dengan metode PRIVATE bisa mengakomodir permasalahan2 yang banyak terjadi pada siswa TK dan SD :
- Mereka lebih dekat dengan “guru” yang seringkali mereka bisa “curhat” permasalah mereka, dimana setelah itu siswa bisa lebih siap menghadapi pelajaran.
- Guru akan lebih dekat dengan siswa dan akan lebih mudah membangun mental karakter yang positif kepada siswa. Karena masalah mental ini lah yang banyak membuat siswa SD gagal menghadapi pelajaran.
- Waktu guru kepada siswa lebih banyak dan jauh lebih berkualitas. Coba bandingkan jika dalam waktu 1 jam 1 orang guru harus mengajar 15 siswa, maka 1 siswa kira2 hanya mendapatkan waktu 4 menit. ( Di Bimbel tiki taka 1 guru max mengajar untuk 3 siswa, maka 1 siswa mendapatkan waktu min 20 menit ).
- Siswa akan diajarkan sesuai dengan kebutuhannya.. Karena beberapa siswa ada yang tertinggal pelajarannya disekolah. Bayangkan jika dalam 1 kelas klasikal 15 siswa, bagaimana guru dapat mengakomodir siswa yang tertinggal pelajarannya..5. Dengan ruangan belajar tanpa kursi lipat dan menggunakan karpet matras ( ini yang dilakukan pada bimbel Tiki Taka).. Guru akan lebih dekat secara emotional kepada siswa. Dan bisa mencipatakan suasana yang riang (belajar sambil main hasilnya bukan main..)