Bimbeltikitaka.com – 8 Perkataan Yang Menjatuhkan Mental Anak dan Ternyata Sering Kita Ucapkan – Salah satu Amanah terbesar dalam hidup kita adalah menjadi orang tua yang harus membesarkan dan mendidik anak – anak kita. Walaupun masih anak – anak, jangan mengira mereka tidak mengerti dengan apa yang kita ucapkan kepada mereka. Segala tingkah laku, ucapan dan kebiasan kita sebagai orang tua mampu di tangkap dan ditiru oleh anak – anak kita.
Apa yang mereka dengar dan lihat akan ditiru oleh anak – anak. The Power Of Word , kata – kata yang Ayah Bunda berikan kepada mereka bisa membawa dampak positif begitu juga sebaliknya dapat menjatuhkan mental anak – anak kita sampai dewasa kelak.
Untuk itu kita harus menjaga kata – kata kita, dan berikut ada delapan perkatan yang biasanya sering diucapkan orang tua yang justru dapat menjatuhkan mental mereka tanpa kita sadari :
Jangan membanding-bandingkan dia dengan siapapun, termasuk Anda sendiri. Anak adalah pribadi yang unik. Mereka punya kekuatan dan kekurangannya masing-masing. Bila Anda sering membandingkan dia dengan saudara, teman atau Anda dan suami, dia akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak percaya diri. Tidak sedikit anak yang benci pada orangtuanya karena sering membandingkan mereka dengan orang lain. Katakanlah, “Kamu pasti bisa. Ayo dicoba lagi, biar Mama ajarin ya.”
Kalimat ini seringkali refleks terlontar ketika orangtua sedang marah pada anak. “Kamu memang tidak pernah dengerin Mama Papa.” “Kamu selalu saja gak mau membereskan mainanmu.” Hati-hati karena perkataan-perkataan ini dapat menjadi doa untuk anak Anda. perkataan-perkataan ini akan terekam di alam bawah sadar mereka dan akhirnya mereka akan tumbuh seperti apa yang Anda katakan. Bila Anda sering memarahinya seperti “Kamu gak pernah mau dengerin papa mama” maka dia akan terus seperti itu. Katakanlah “Kamu anak yang taat sama orangtua. Ayo, dengerin papa mama ya.” Atau “Kamu kan anak yang rapi dan bertanggungjawab. Yuk mainannya diberesin dulu.”
Perkataan ini sering diucapkan terutama ketika anak sedang rewel atau terjadi sesuatu padanya. Orangtua cenderung tidak sabar bila anak terus menangis sehingga melontarkan perkataan seperti ini. “Jangan nangis. Gak boleh cengeng.” Padahal pasti ada alasan mengapa dia menangis. Tanyakan alasan mengapa dia menangis terlebih dahulu sehingga anak juga merasa bahwa dia aman dan dilindungi oleh orangtuanya. Bila Anda terus menerus menyuruh dia jangan menangis, tidak boleh cengeng, terutama kepada anak laki-laki, dia akan tumbuh menjadi pribadi yang keras dan tidak tersentuh. Menangis merupakan hal yang aneh, padahal menangis juga merupakan salah satu bentuk mengungkapkan perasaan lho.
Perkataan ini memang seringkali ampuh untuk menghentikan si kecil yang mencoba menarik perhatian Anda. Namun, tahukah Anda bahwa apa yang sampai di hati dan pikirannya adalah bahwa dia adalah pengganggu dan tidak berarti. Jangan heran bila kelak dia dewasa dia akan menganggap tidak ada gunanya berbicara pada orangtua. Katakanlah “Tunggu sebentar ya Nak. Mama selesaikan pekerjaan ini dulu ya.” Dan bila Anda sudah selesai hampiri dia dan bertanyalah apa yang dia mau sampaikan tadi.
Ini sama saja Anda sedang menjelekkan pasangan Anda di depan anak Anda sendiri.
Anda perlu ingat bahwa anak kecil terutama balita berbeda dengan orang dewasa. Mereka masih belajar menguasai banyak hal. Jadi, jangan memburu-buru dia dalam melakukan banyak hal. Dengan Anda berkata, “sini Mama saja” dia akan tumbuh menjadi anak yang suka kebingungan. Dia tidak mengerti bagaimana melakukan hal dengan benar karena terlalu sering diambil alih oleh orangtua. Sabarlah terhadap mereka. Bila Anda sedang buru-buru, bantulah dia sambil mengajarkan caranya yang benar. Misalnya balita Anda lama dalam memakai sepatunya, “yuk sini Mama bantu. Begini nih caranya. Lepasin pengaitnya dulu, masukkan kaki, lalu tempel lagi.”
“Kamu malas banget sih.” “Kamu sudah gendut, jangan sering jajan.” Perkataan-perkataan semacam ini, dapat membuat anak Anda sakit hati. Selain itu dia akan memercayai apa yang Anda katakan tentang dirinya. Bahwa dia pemalas, pelit, gendut, dll. Perkatakan perkataan yang positif untuk anak Anda. Berikanlah pujian untuk dirinya, namun jangan sampai berlebihan. Puji sikap dia bukan pada hasilnya. Misalnya, “Wah kamu pasti telah belajar giat makanya kamu bisa dapat nilai bagus.” Ini akan membuat anak ingat bahwa karakter giat lebih penting daripada nilai yang bagus.
“Jangan.” “tidak boleh” terlalu banyak larangan akan membuat anak Anda terbatas. Dia akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak mandiri dan tidak percaya diri. Dia juga akan menjadi anak yang bingung, tidak dapat memutuskan sendiri. Batasan tentu penting apalagi bila membahayakan keselamatan anak Anda. Dampingi si penjelajah kecil Anda yang sedang belajar mengenali dunia sekitarnya. Berikan penjelasan mengapa Anda melarangnya.
Itulah 8 Perkataan Yang Menjatuhkan Mental Anak dan Ternyata Sering Kita Ucapkan. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat kita hindari ya Bund.
Terima Kasih