Saat bertemu orang lain, ada kalanya mereka bertanya kepada anak, namanya siapa atau umurnya berapa. Daripada menjawab pertanyaan itu sendiri sebagai pengganti anak, dorong anak untuk menjawabnya sendiri. Cara ini bukan hanya melatih keberanian anak tapi juga melatih kesopanan anak pada orangtua. Tapi hati-hati juga ya Moms, jangan sembarang memberi informasi pribadi anak pada orang lain karena banyak modus kejahatan.
Ada kalanya, ketika anak beranjak remaja, ia tidak ingin lagi berjalan berdua lama-lama dengan ibunya. Timbulnya masa muda ini perlu dipahami oleh orangtua, jangan memaksakan diri untuk mengikutinya, mengetahui segala kegiatannya dan menempel padanya seakan temannya. Sebaliknya, beri perhatian sewajarnya, memberinya kepercayaan untuk melakukan segalanya sendiri. Justru dengan cara inilah anak akan terbuka dengan sendirinya pada orangtua.
Anak usia 2-3 tahu sudah hampir bisa melakukan apa-apa sendiri. Di usia ini, ibu memang perlu mengajarkan anak melakukan berbagai hal. Jangan terlalu membantunya. Mom cukup mengawasinya saja dan mendukung anak bahkan jika ia melakukannya agak lama. Ini jadi cara melatih skill kinestetik atau gerakan anak. Ini juga jadi latihan agar anak tidak manja dan bergantung pada orangtuanya.
Setiapa anak punya kecenderungan sendiri secara alami seperti kecerdasan, hobi, bakat dan kemampuan lainnya. Orangtua bisa mengarahkan tapi jangan memaksakan kehendak. Ketika anak memiliki ketertarikan tersendiri terhadap bidang yang memang ia bisa melakukannya lebih baik, jangan memaksanya untuk berpindah haluan.
Anak butuh dorongan, pujian dan masukan yang positif dari orangtuanya untuk memberinya motivasi dan mendorongnya semakin baik. Setiap hal baik yang ia lakukan perlu diapresiasi dan mengarahkan pada hal yang benar jika dirasa perlu arahan.
Saat anak menjadi remaja dan mengalami pubertas, ada baiknya jika tidak terlalu ikut campur dengan kehidupan pribadinya. Awasi saja dari jauh, dan selama kegiatannya positif dan pada jalurnya, tidak perlu terlalu khawatir berlebihan pada apa yang ia lakukan.
Ada kalanya anak melakukan kenakalan tapi bukan berarti Mom bisa memberinya kritikan pedas hingga kata-kata kasar bernada tinggi yang justru membuatnya kehilangan semangat dan menutup diri. Ibu juga tidak seharusnya membanding-bandingkan anak dengan anak lain karena setiap anak punya kecepatan perkembangan sendiri-sendiri.