Sebagai contoh ada seorang anak dihina temannya gendut, insting pertamanya adalah menelepon orang tuanya. Orangtua harus membiarkan anak bereaksi terlebih dahulu. Suatu waktu anak akan tumbuh optimis jika bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Misal anak tersebut mengatakan kepada temannya “saya tidak gemuk” lalu “itu bukan hal yang baik untuk dikatakan kepada seorang teman”. Maka gadis lain akan meminta maaf, dan anak kita pulang dengan perasaan diberdayakan. Jangan coba mengekang naluri anak dan mengambil kendali diri yang sangat besar. Membiarkan anak Anda mencoba menyelesaikan berbagai hal tanpa bantuan Anda akan meningkatkan rasa pencapaiannya. Hal ini juga membuatnya lebih optimis tentang apa yang dapat ia lakukan di masa depan.
Seringkali anak kelas 1 SD masih belum percaya diri. Masih tergambar kata-kata “aku tidak pintar matematika”, “aku tidak pintar menggambar”. Oleh karena itu cobalah untuk mengubah perspektif anak Anda dengan menciptakan program pelatihan untuk membantu anak-anak mengatasi tantangan. Anda harus mampu membangun kata – kata positif padanya. Misalkan “pada awalnya menggambar sulit, tapi jika kamu berusaha pasti bisa”. Perlihatkan juga sekelilingnya bahwa dia tidak sendirian kesulitan. Bangun juga semangat seperti “kamu mampu belajar membaca dan berhitung dengan cepat. Jadi menggambar juga akan bisa dengan cepat.”
Suatu ketika anak berada dalam lingkungan yang baru, ajarkan mereka agar cepat beradaptasi dan tetap menerima kenyataan. Pada awalnya pasti anak kesulitan dalam berteman di lingkungan yang baru. Jangan ajarkan hal seperti “kamu punya banyak teman sebelumnya, anak-anak lain harus tau kamu anak yang hebat. Jadi mereka akan berteman denganmu”. Optimisme sebenarnya membutuhkan pemikiran realistis lebih dari positif, dengan begitu anak akan siap menghadapi apa pun yang dia hadapi. Buatlah obrolan dari hati ke hati. “Sangat sulit untuk pindah ke tempat baru dan memulai lagi, berteman butuh waktu”. Setelah itu, Anak berhenti mengeluh dan mengambil langkah aktif untuk menyelesaikan masalah. Misalnya dia mengendarai sepedanya di sekitar lingkungan untuk bertemu anak-anak yang tinggal di dekatnya. Dalam beberapa minggu, ia memiliki beberapa teman baru.