Berhenti mengeluh.
Sebagai orangtua sudah sepatutnya mencontohkan hal baik sejak dini pada anak. Termasuk sikap tidak mudah mengeluh. Semakin sering Anda mengeluh didepan anak, semakin besar kemungkinan anak-anak Anda akan belajar untuk melakukan hal yang sama. Orangtua harus mengajarkan anak untuk coba bicarakan hal-hal yang berjalan dengan baik. Contohnya Saat makan bersama, orangtua bisa mengajak bercerita anaknya terkait kegiatan hari ini. Setiap anggota keluarga mengungkapkan hal terbaik dan terburuk yang terjadi pada mereka pada hari itu. Ketika ada anak yang bercerita hal yang buruk bisa diberikan masukan baik. Masukan masukan tersebut bisa membangun sikap optimis pada anak.
Memiliki harapan yang tinggi.
Sejak kecil anak-anak wajib diajari untuk memiliki harapan yang tinggi. Misalnya orangtua membuatkan daftar pekerjaan anak dari bangun tidur sampai ingin tidur kembali. Membereskan tempat tidur, berpakaian, menyikat gigi, cuci tangan sebelum makan, dll. Ini dapat membangun rutinitas yang baik bagi anak agar mandiri. Lalu orangtua bisa mengajak anak mengecek Bersama apakah benar sudah dikerjakan. Pujian yang dilayangkan orangtua akan membangkitkan optimis anak. Anak-anak tidak akan mengembangkan sikap optimis, “dapat melakukan” kecuali mereka memiliki kesempatan untuk membuktikan nilai mereka. Pekerjaan harus sesuai usia, karena intinya adalah agar anak-anak berhasil.
Dorong pengambilan risiko yang wajar.
Orangtua manapun pasti tidak ingin melihat anaknya terluka, tapi Anda harus mencoba memberikan risiko pada anak. Jauh dari orang tua dapat membantu anak bertumbuh. Biarkan anak TK Anda bermain sendirian di halaman belakang atau melakukan kunjungan lapangan sekolah tanpa Anda sebagai pendamping. Seiring waktu, bangunlah risiko yang lebih besar, seperti memanjat dinding batu di pasar malam atau pergi tidur. Anda tidak ingin anak Anda takut untuk mencoba hal-hal baru, Anda ingin dia pulang dan berkata, “Bu, aku yang melakukannya”. Mencegahnya melakukan kegiatan yang ia mungkin tidak memiliki keterampilan seperti anak-anak lain akan merusak kepercayaan dirinya dan mendorong pesimisme anak.