Kegiatan ini merupakan pengabdian masyarakat (pengmas) dan juga bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Topik kampanye sosial ini sengaja dipilih karena ada keprihatinan melihat kondisi masa kini terkait penggunaan gadget. Teknologi komunikasi saat ini seperti pisau bermata dua. Di satu sisi sangat bermanfaat, namun di sisi lain juga memiliki dampak negatif, terutama pada anak-anak usia dini.
Pola Komunikasi anak saat ini bergeser dari yang selalu dialog tatap muka menjadi lebih individual. Perempuan, khususnya yang memiliki anak, menjadi target kegiatan ini. Hal ini dilakukan agar mereka mampu mengawasi, menganjurkan, dan mendidik anak-anaknya menjadi lebih terbuka.
Adapun tujuan kegiatan ini berawal dari pertimbangan makin banyak anak yang menghabiskan waktu bermain gadget ketimbang melakukan kegiatan yang melibatkan permainan kontak fisik dengan kawan sebaya.
Acara dibagi menjadi dua khalayak sasaran, yaitu ibu-ibu dan anak-anak. Para ibu diberikan talkshow dengan dua materi. Materi pertama adalah Gadget dan Dampaknya bagi Anak, materi kedua adalah Upaya Pencegahan akibat Kecanduan Gadget pada Anak. Sementara, anak-anak yang berusia 5-10 tahun dikenalkan dan diajak bermain permainan tradisional dan lomba (susun puzzle dan mewarnai).
Salah Satu tanda anak kecanduan gadget adalah penggunaan gadget secara terus-menerus dan menurunnya keinginan untuk bermain dengan anak lain. Jadi, Ibu-ibu harus waspada ketika anak menolak melakukan rutinitas sehari-hari dan lebih memilih gadget.
Ibu – ibu harus selalu sering mengajak anak bermain atau membiarkan anak bermain diluar yang melibatkan anak lain. Hal ini dilakukan supaya mereka mempunyai pengalaman melakukan kegiatan fisik dengan teman sebaya.
Kontak fisik dengan teman sebaya diharapkan bisa merasakan pengalaman sensori dan motorik bagi anak. sehingga mereka bisa merasakan sensasi asyiknya bermain dengan teman sebaya. Diharapkan mereka bisa mengulang asyiknya pengalaman ini pada waktu yang lain.