Kualitas pendidikan di Indonesia sepertinya masih kalah jauh jika dibandingkan dengan negara lainnya. Jadi, tidak heran banyak orang berduit yang lebih rela untuk menempuh pendidikan lanjutan di luar negri.
Berikut adalah 4 perbedaan sistem pendidikan di indonesia dan di luar negeri.
Usia anak-anak adalah masa yang paling menyenangkan bagi seorang anak, karena di waktu itu mereka dapat belajar banyak hal sembari bermain. Namun di Indonesia, pengenalan pendidikan sejak dini sudah mulai diterapkan. Bahkan ada yang mulai dari masa balita, seperti memasukkan ke playgroup dan Taman Kanak-kanak sampai dengan les privat.
Hal ini tidak lain adalah karena ada persyaratan khusus ketika sang anak akan masuk Sekolah Dasar, yaitu minimal mereka dapat membaca. Sebenarnya sah-sah saja dan tidak terlalu buruk, karena bertujuan agar anak dapat belajar bersosialisasi dan melatih daya pikirnya. Namun salah satu imbas yang didapatkan adalah masa anak-anak mereka akan hilang di usia yang masih terlalu dini tersebut, yang menyebabkan mereka akan mengenal stres.
Lalu gimana dengan pendidikan di luar negeri? Contohnya ada di Finlandia, seorang anak dapat masuk ke jenjang pendidikan dasar minimal harus berusia 7 tahun. Sebelum itu, maka mereka dapat memilih sesuai dengan minat mereka sendiri dan mengkesplorasi apa yang mereka inginkan.
Di luar negeri, jam belajar untuk teori sangat terbatas dan selebihnya akan diisi dengan praktik. Selain itu, tambahan eskul sampai dengan kursus dan bimbel juga menambah panjang jam belajar siswa yang mengakibatkan lelah dan capek akan belajar. Tidak hanya capek fisik saja, tapi juga capek pikiran.
Pada dasarnya ujian memang dinilai dengan hasil akhir sebagai penentunya. Hal ini diterapkan hampir 99% di semua jenjang pendidikan di Indonesia. Bahkan sampai ada standarisasi khusus yang banyak membuat para siswa pada khususnya stres dan depresi karena harus mencapai nilai minimal setara standarisasi sesuai dengan yang ditentukan pemerintah.
Di kebanyakan jenjang pendidikan di luar negeri, contohnya saja di Australia, hasil akhir bukanlah segala-galanya. Semua pendidik akan lebih menitikberatkan pada sektor prosesnya daripada hasil akhir. Jika dalam prosesnya saja berantakan, maka dapat diketahui bahwa hasil akhirnya juga amburadul.
Itulah 4 hal yang bisa dibandingkan antara pendidikan di Indonesia dan luar negeri.