Cara terbaik mengatasi ledakan emosi anak adalah dengan menghindarinya bilamana memungkinkan, Berikut ini adalah strategi yang bisa membantu:
Pastikan anak Anda tidak bersandiwara hanya karena dia tidak mendapatkan perhatian yang cukup. Bagi seorang anak, perhatian negatif (reaksi orang tua terhadap ledakan emosi kemarahannya) adalah lebih baik ketimbang tidak ada perhatian sama sekali, cobalah untuk membiasakan diri mengenali prilaku baik sang anak dan memberikan penghargaan atas prilaku baiknya.
Cobalah memberi anak-anak tersebut suatu kontrol atas hal-hal kecil yang mereka sanggup lakukan. Hal ini akan memenuhi kebutuhan mereka akan kebebasaan dan mengurangi ledakan emosi kemarahan secara drastis. Tawarkan pilihan-pilihan kecil seperti “Apakah kamu mau jus jeruk atau jus apel?” atau “Apakah kamu mau menggosok gigi sebelum atau sesudah mandi?”. Dengan cara ini Anda tidak bertanya “Apakah kamu mau menggosok gigi sekarang?” yang tanpa bisa dihindari akan dijawab oleh sang anak dengan “Tidak”.
Simpan dengan baik benda-benda berbahaya agar di luar jangkauan anak-anak, jauhkan dari pandangan mata ataupun jangkauan tangan mereka, sehingga mereka tidak perlu berjuang begitu keras untuk mendapatkan benda-benda tersebut. Tentu saja hal ini tidaklah mungkin bisa dilakukan setiap waktu khususnya di luar rumah di mana lingkungan tersebut tidak bisa dikendalikan.
Alihkan perhatian sang anak. Manfaatkan rentang perhatian anak yang pendek dengan menawarkan barang pengganti ataupun memulai aktivitas baru untuk mengganti aktivitas yang berpotensi membuat frustasi ataupun yang dilarang. Atau bisa juga dengan mengganti suasana dengan membawa mereka ke ruang lain.
Tatkala anak-anak bermain atau berusaha menguasai suatu tugas baru aturlah agar mereka bisa mengalami keberhasilan setahap demi setahap. Berikan mainan yang sesuai dengan umurnya. Juga mulailah dengan sesuatu yang sederhana dan mudah sebelum melanjutkannya dengan tugas yang lebih menantang.
Pertimbangan permintaan anak dengan seksama. Apakah permintaan ini terlalu berlebihan atau tidak?. Pertimbangkan dengan baik, penuhi permintaan tersebut bilamana tidak berlebihan.
Ketahui limit/batasan anak Anda. Jikan anda tahu anak sedang lelah maka tidaklah tepat untuk mengajaknya berbelanja ataupun memintanya melakukan satu tugas lagi.
Semoga bermanfaat 🙂