Beberapa waktu lalu, di stasiun televisi ramai sekali oleh acara yang digelar oleh sebuah startup. Nah, startup satu ini bergerak dibidang bimbel. Yang katanya telah mengalami sukses besar sehingga mampu menggunakan bintang terkenal sebagai brand ambassador.
Ketika bimbel telah dibuat online, apakah masih ada orang yang mau datang ke bimbel konvensional? Eits, jangan pesimis dulu! Bimbel masih sangat dibutuhkan kok. Kalau Anda ingin membuka usaha ini, peluang untuk sukses masih sangat besar.
Ingat, sistem pendidikan di Indonesia sangat mengutamakan penguasaan materi. Atau boleh dibilang masih seputar hafalan dan pemahaman konsep teori tertentu. Nah, biasanya pengajaran di kelas kurang maksimal.
Tahu sendiri kan kalau satu kelas itu diisi oleh murid cukup banyak? Mana guru di kelas belum tentu mampu menerangkan dengan maksimal. Itulah mengapa orang tua memutuskan untuk mengirim anak mereka ke bimbel.
Karena si anak sendiri merasa kurang mampu menangkap pelajaran di kelas. Entah karena persoalan fasilitas, tingkat pemahaman anak, atau kapasitas guru. Mau tidak mau ia harus mengulang lagi.
Mengulang sendiri tentu kurang menyenangkan. Itulah mengapa bimbel dibutuhkan. Anak mampu mengulang lagi materi tak terkuasai saat di kelas lalu bisa didampingi oleh guru bimbel yang interaktif.
Anak-anak makin suka untuk belajar. Inilah mengapa bimbel tetap dibutuhkan. Dan kebanyakan orang tua lebih suka bimbel dengan tatap muka, bukan tatap layar.